Bergesernya kabelengkao menuju Rongi
Jauh sebelumnya orang orang lapandewa kehidupannya selalu berpindah pindah, jejak sejarah kehidupan mereka selalu meninggalkan benteng, ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
4 orang adalah cikal bakal lahirnya orng orng lapandewa, ke 4 orng ini, generasi awal jauh sebelum Matakuku (parabela pertama Lapandewa) dan Labuku torende lahir, yang selalu disebut namanya dalam Batata (penyumpahan) pada ritual prosesi perayaan adat MATOGALAMPA
berpindah meninggalkan Kabelengkao, menuju lokasi baru, membawa seluruh perangkat adat dan sebagian masyarakat, menyisakan waci (salah satu perangkat adat) untuk tetap tinggal dengan tugas menjaga dan merawat peradaban lama.
Kawasan itu memiliki hutan yg luas, tanah yang subur dan sumber sumber mata air yg banyak tersebar. didalamnya terdapat sangia, sebuah bongkahan batu, berada di ketinggian yg membentang luas kurang lebih 1,2 hektar luasnya. Berpenghuni kelompok yang tak kasat mata dilihatnya, bermukimnya di satu pohon yang besar di kawasan itu.
"MANCU-a liwu salah satu gelar perangkat adat yg tepat diberikan namanya karena tugasnya adalah membabat, membuka lahan baru pemukiman, memindahkan dengan bernogoisasi. Pohon besar hunian kelompok itu, kemudian di tebang dan di tumbangkan. Ratusan bahkan ribuan kelompok itu keluar satu persatu, mahluk kerdil memiliki rambut yg putih dan panjang, dalam tutur lisan turunan "MANCU_a liwu" wujud Mereka saat keluar dari pohon yg tumbang itu dikisahkan bhwa ratusan bahkan ribuan Kus Kus putih keluar dari pohon itu. Menyalami dan berpamitan dgn sang pembuka lahan, menuju kelokasi baru, kawasan hutan kaombo tempat yang tepat sebagai hunian yang baru.
RONGI adalah nama perkampungan itu, diabadikan nama itu karena didalamnya terdapat banyak tumbuh tanaman buah rongi, yg masyarakat setempat menyebut dengan nama buah 'bigi'.
Dimulailah peradaban baru itu dengan tidak merubah peradaban lama, menjaga selalu adat, istiadat dan budaya LAPANDEWA
Komentar
Posting Komentar