Postingan

NAMAmu diabadikan dibukit LAMANDO

KISAH tentang Lamando, nama yang begitu  fenomenal di rongi, cerita  ini diangkat dari lantunan syair syair kuno pada prosesi ritual adat, hingga namanya turut diabadikan pada salah satu bukit di desa sandang pangan kabupaten Buton Selatan. Dahulu rongi adalah sebuah perkampungan kecil, komunitas tinggal mereka hanya dalam sebuah benteng seluas 1,2 hektar, tak satupun membangun hunian keluar dari tempat itu. Setiap orang asing datang maka dapat teridentifikasi pula mereka bukan  asal kampung itu, suatu ketika dalam ritual prosesi acara adat, ada 4 sosok wanita  yang tak dikenal ikut hadir menyaksikan, mereka bukanlah manusia biasa,mulai dari parasnya yang cantik, cara berpakaian dan kulitnya putih beda dari biasanya, semua mata tertuju kepadanya. Karena tingkah ke 4 sosok wanita yang mencurigakan, yang saat itu entah apa yang ingin mereka lakukan, datanglah seorang pemuda,  LAMANDO namanya,  menghampiri mereka, dan bertanya kepadanya apa hendak dimaksud kedatangan dan tujuannya, tak se

LAMANDO

Gambar
Masyarakatnya  yg begitu ramah, bersih, rapih, indah halamanya, adat istiadat dan budayanya yang begitu kental yang tak terkikis oleh zaman. Rongi, desa sandang pangan yang berada di kabupaten Buton selatan menurut saya adalah satu satunya desa yang menjadi ikon wisata Buton selatan. Desa ini menarik untuk dikunjungi, banyak hal yang dapat kita temukan di desa ini, mulai dari peninggalan budayanya yang masih terjaga hingga saat ini, dan juga alamnya yg begitu ASRI. Ketika datang ketempat ini, pengalaman pertama yang kita temukan adalah pesona pegunungannya yang indah, banyak orng datang berkunjung, bahkan menjadi tempat traveling bagi wisatawan lokal maupun asing, mendirikan kemah kemah kecil, menikmati keindahan alam pegunungan semalaman suntuk di tempat ini, bahkan menjadikan lokasi shooting para youtuber dan baground foto prewedding pernikahan. Masyarakat setempat menyebutnya BUKIT LAMANDO, tanahnya berkapur, hanya ditumbuhi padang ilalang tersebar dideretan perbukitan, berada pada

Bergesernya kabelengkao menuju Rongi

Jauh sebelumnya orang orang lapandewa kehidupannya selalu berpindah pindah, jejak sejarah kehidupan mereka selalu meninggalkan benteng, ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.   4 orang adalah cikal bakal lahirnya  orng orng lapandewa, ke 4 orng ini, generasi awal jauh sebelum Matakuku (parabela pertama Lapandewa) dan Labuku torende lahir, yang selalu disebut namanya dalam Batata (penyumpahan)  pada ritual prosesi perayaan adat MATOGALAMPA berpindah meninggalkan Kabelengkao, menuju lokasi baru, membawa seluruh perangkat adat dan sebagian masyarakat, menyisakan waci (salah satu perangkat adat) untuk tetap tinggal dengan tugas menjaga dan merawat  peradaban lama. Kawasan itu memiliki hutan yg luas, tanah yang subur dan sumber sumber mata air yg banyak tersebar. didalamnya terdapat sangia, sebuah bongkahan batu, berada di ketinggian yg membentang luas kurang lebih 1,2 hektar luasnya. Berpenghuni kelompok yang tak kasat mata dilihatnya, bermukimnya di satu pohon yang besar di